Food Estate Keerom
Catatan lapangan Pusaka berkunjung ke Food Estate Keerom
Food Estate Keerom berlokasi di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, yang pada 21 Maret 2023 lalu dikunjungi Presiden Joko Widodo untuk melakukan penanaman jagung pada salah satu area perkebunan proyek food estate. Proyek ini sendiri secara keseluruhan direncanakan mencapai 10.000 hektar luasnya.
Berbeda dengan pemberitaan media yang penuh penjelasan, imajinasi dan rencana pemerintah atas proyek food estate. Disini kami temukan cerita warga, kekhawatiran dan keluhan para petani.
Lahan bekas perkebunan sawit milik petani plasma menjadi sasaran proyek Food Estate Keerom, dimana pengalihan hak dilakukan tanpa persetujuan para petani dan pemilik lahan, termasuk dalam penetapan jenis komoditi yang akan ditanam, dimana hanya satu komoditi yang ditargetkan yaitu jagung. Lebih lanjut tidak ada juga kejelasan mengenai status hak atas tanah, maupun kontrol dan keberlanjutan dari usaha penanaman jagung di daerah ini.
Salah satu operator dari perusahaan BUMN menjadi penggerak untuk alat berat pengolah tanah, buldozer, traktor, alat pertanian modern (alsita), termasuk untuk kerja membersihkan lahan, merobohkan tanaman, menggusur dan membongkar tanah hingga menanam tanaman jagung.
Dari rencana seluas 3.000 hektar yang akan dibuka di Kampung Wambes sekitar lebih dari 500 hektar yang sudah disiapkan saat ini. Di lokasi ini banyak terdapat dusun, rawa ‘ampuan’ tempat bersejarah Suku Arso, saat ini hanya hutan kecil yang tersisa disekitar rawa 'ampuan' menahan laju ekspansi pengembangan lahan komoditi. Entah sampai kapan hutan ini bisa bertahan.
Tidak ada banyak orang yang dilibatkan sebagai buruh kebun sejauh ini. Hanya ada beberapa buruh lepas perawatan. Dengan minimnya partisipasi dari masyarakat dalam proyek Food Estate Keerom, janji lapangan kerja belum terwujud.
Lebih lanjut, belum ada kejelasan informasi mengenai bagaimana mekanisme perawatan, produksi hingga nanti pemanenan, ataupun pasar yang ditargetkan termasuk bagaimana bagi hasil dengan petani dan pemilik lahan.
Apakah angka produksi dan keuntungan yang dibayangkan pemerintah dari proyek food estate ini akan dapat dinikmati masyarakat setempat dan memgubah situasi kesejahteraan mereka saat ini. Masih perlu didalami antara fakta lapangan dan harapan. Bagaimana perubahan, dampak dan manfaat dari proyek food estate di Keerom ini.